Baik nasihat yang disampaikan turun-temurun maupun perbedaan info seputar kecantikan yang disampaikan berulang
ternyata belum pasti kebenarannya. Karena itu, simak artikel berikut ini
agar Anda tahu pasti yang mana fakta dan fiksi.
Mitos #1. Anggur merah baik untuk kecantikan kulit.
Benar.
Minuman fermentasi ini kaya antioksidan dan polyphenol yang berfungsi
melawan radikal bebas dalam tubuh sekaligus membantu menghambat
timbulnya gejala penuaan. Cara lain? Campurkan segelas anggur merah
dalam satu baskom air hangat, lalu gunakan untuk merendam tangan dan
kaki sebelum manikur pedikur. Kulit akan lebih lembut.
Mitos #2. Konsumsi cokelat membuat kulit wajah berjerawat.
Salah.
Berdasarkan penelitian, tak ada hasil ilmiah yang membuktikan bahwa ada
kaitan antara konsumsi cokelat dengan timbulnya jerawat. Justru yang
menjadi pemicunya adalah kondisi hormonal setiap individu serta pola
membersihkan wajah.
Mitos #3. Lingkaran hitam di seputar mata karena kurang tidur.
Benar.
Pada saat Anda kurang tidur, pembuluh darah di area bawah mata akan
membengkak, sehingga warnanya berubah menjadi merah kebiruan. Hal inilah
yang menjadikan lingkaran hitam tampak lebih gelap dari biasanya.
Karena itu, biasakan untuk menjaga porsi tidur, setidaknya enam jam.
Hindari kafein, alkohol, dan juga rokok.
Mitos #4. Menggunakan alat make up bersama, akan menyebarkan bakteri
Benar. Menurut para dermatolog, meski risiko ineksinya kecil, tipe make up yang kerap bersentuhan dengan saliva
dan kelembapan merupakan media yang ‘nyaman’ bagi bakteri untuk
bersarang. Jadi, coba hentikan kebiasaan dan bersihkan secara rutin.
Mitos #5. Makin tinggi SPF, makin tinggi proteksi yang diperoleh kulit.
Salah. Jumlah SPF yang tertera pada sunscreen
hanya menunjukkan berapa lama seseorang akan terlindungi dari terpaan
sinar matahari sebelum kulitnya terbakar. Jika hanya sekadar bepergian
keluar, cukup kenakan sunscreen yang mengandung setidaknya SPF 15 dan aplikasikan kembali setelah kurang lebih 6 jam.
Mitos #6. Membasuh wajah dengan air dingin dapat memperkecil pori.
Salah.
Lebih tepatnya mengembalikan pori kulit Anda ke ukuran semula. Yang
bisa dilakukan adalah menyamarkan tampilannya dengan merawat kulit
menggunakan pembersih berkandungan lembut dan lakukan proses eksfoliasi
dengan produk yang mengandung alpha hydroxy acid atau salicylic acid setidaknya 1-3 kali dalam seminggu untuk mengangkat sel kulit mati yang menumpuk dalam pori kulit.
Mitos #7. Rutinitas perawatan wajah yang baik harus terdiri dari tiga langkah.
Salah. Cleanse, tone, moisturize. Menurut dematolog, cukup bersihkan wajah dengan cleanser tanpa harus mengaplikasi toner. Cleanser yang berkualitas membantu membersihkan wajah hanya dengan air. Merasa nyaman dengan tiga ritual ini? Pilihlah toner yang baik, yaitu yang berlabel anti-iritasi serta bebas alkohol.
Mitos #8. Kulit berminyak tak memerlukan moisturizer.
Salah. Tujuan utama moisturizer adalah
untuk melembapkan kulit. Jadi, sekalipun kulit Anda memproduksi minyak
berlebih, Anda tetap memerlukan nutrisi agar tampilannya tetap halus dan
lembut. Untuk itu, hindari produk bertekstur padat, pilih yang
bertekstur ringan dan terbuat dari bahan dasar air, ‘water-based’.
Umumnya, di pasaran, pelembap yang berbahan dasar air ini tersedia
dalam tekstur lotion. Selain itu, Anda juga sebaiknya memilih pelembap
yang diformulasikan secara khusus untuk kulit berminyak, yaitu pelembap
yang berlabel ‘oil-free’ dan ‘oil-control’.
Mitos #9. Tidur pada satu sisi menyebabkan timbulnya kerutan.
Benar.
The American Academy of Dermatology (AAD) membenarkan fakta bahwa
posisi tidur tertentu yang berulang-ulang dapat menciptakan kerutan.
Tidur di satu sisi memicu timbulnya kerutan di seputar area pipi dan
dagu, sementara tidur telungkup memicu kerutan pada kulit di sela-sela
alis. Meski tidak terjadi dalam waktu singkat, AAD menyarankan Anda
membiasakan tidur telentang tiap hari.
Mitos #10. Kulit keing memperburuk keriput pada wajah.Benar. Pada
kondisi kulit kering, radikal bebas serta substansi eksternal negatif
lainnya akan menyerang lapisan kulit. Lambat laun hal ini akan
menyebabkan kolagen serta elastin yang berperan menjaga elastisitas
kulit, berkurangnya kemampuannya. Jika terjadi, timbullah keriput.
sumber: http://www.femina.co.id/cantik/beauty.tips/10.mitos.kecantikan/002/005/200
Tidak ada komentar:
Posting Komentar